Rabu, 29 April 2015

Uji Regresi Sederhana dengan SPSS

Uji Regresi Sederhana dengan SPSS

Analisis regresi sederhana digunakan untuk memprediksi atau menguji pengaruh satu variabel bebas atau variabel independent terhadap variabel terikat atau variabel dependent. Bila skor variabel bebas diketahui maka skor variabel terikatnya dapat diprediksi besarnya. Analisis regresi juga dapat dilakukan untuk mengetahui linearitas variabel terikat dengan variabel bebasnya.

Analisis regresi linear sederhana terdiri dari satu variabel bebas (predictor) dan satu variabel terikat (respon), dengan persamaan:
Y = a + bX
Keterangan :
Y : Variabel terikat
a : Konstanta regresi
bX : Nilai turunan atau peningkatan variabel bebas

Statistik Deskriptif dengan SPSS

Statistik Deskriptif dengan SPSS

Statistik deskripsi lebih berhubungan dengan pengumpulan data dan peringkasan data, serta penyajian hasil peringkasan tersebut. Data-data statistik yang bisa diperoleh dari hasil sensus, servei atau pengamatan lainnya, umumnya masih acak, “mentah” dan tidak terorganisir dengan baik (raw data). Data-data tersebut harus diringkas dengan baik dan teratur, baik dalam bentuk tabel datau presentasi grafis, sebagai dasar untuk berbagai pengambilan keputussan (Statistik Inferensi).

Selasa, 28 April 2015

Epistemologi Pengetahuan

Epistemologi Pengetahuan


Secara etimologi, epistemologi merupakan kata gabungan yang diangkat dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu episteme dan logos. Episteme berarti pengetahuan atau kebenaran dan logos berarti pikiran, kata atau teori. Dengan demikian epistemologi dapat diartikan sebagai pengetahuan sistematik mengenai pengetahuan. Epistemologi dapat juga diartikan sebagai teori pengetahuan yang benar (theory of knowledges). Istilah epistemologi dipakai pertama kali oleh J.F. Feriere untuk membedakannya dengan cabang filsafat lain yaitu ontologi (metafisika umum).

Persepsi, Ilusi dan Halusinasi

Persepsi, Ilusi dan Halusinasi

Halusinasi adalah gangguan pencerapan (persepsi) pasca indera tanpa adanyarangsangan dari luar yang dapat meliputi semua system penginderaan di mana terjadi pada saat kesadaran individu itu penuh / baik.

Halusinasi merupakan bentuk yang paling sering dari gangguan persepsi. Bentuk halusinasi ini bisa berupa suara-suara yang bising atau mendengung, tapi yang paling sering berupa kata-kata yang tersusun dalam bentuk kalimat yang agak sempurna. Biasanya kalimat tadi membicarakan mengenai keadaan pasien sedih atau yang dialamatkan pada pasien itu. Akibatnya pasien bisa bertengkar atau bicara dengan suara halusinasi itu. Bisa pula pasien terlihat seperti bersikap dalam mendengar atau bicara keras-keras seperti bila ia menjawab pertanyaan seseorang atau bibirnya bergerak-gerak. Kadang-kadang pasien menganggap halusinasi datang dari setiap tubuh atau diluar tubuhnya. Halusinasi ini kadang-kadang menyenangkan misalnya bersifat tiduran, ancaman dan lain-lain.

Perbedaan Halusinasi dengan Ilusi

Perbedaan Halusinasi dengan Ilusi

Secara mudah,
  • halusinasi adalah merasakan, mendengar, atau melihat sesuatu, padahal objek tersebut sebenarnya tidak ada. 
  • ilusi adalah merasakan, mendengar, atau melihat sesuatu, dan objek tersebut memang ada, namun dilihat dalam wujud yang berbeda.

Apabila seseorang mendengar suara-suara yang tidak didengar orang lain, itu bisa disebut halusinasi.
Namun jika seseorang mendengar suara yang secara persepsi berbeda namun berasal dari suatu sumber yang memang ada, itu disebut ilusi.

Omong-omong, halusinasi dengar termasuk salah satu tanda dari skizofrenia.
Skizofrenia itu penyakit psikologis untuk orang yang berkepribadian ganda, kayak ceita di novel Mr. Hyde and Dr. Jekyl. Kalo mau tau lebih dalam tentang skizofrenia, saya sarankan nonton Beautiful Mind.

Filsafat RASIONALISME oleh Rene Descartes

Filsafat RASIONALISME oleh Rene Descartes

Para filsuf rasionalisme adalah mereka yang: 
  • pertama, mengatakan bahwa kekuatan akal pada diri manusia yang dalam pandangan mereka merupakan suatu kekuatan instinktif adalah sumber dari semua ilmu yang hakiki, atau merupakan sumber dari dua sifat dari ciri ilmu hakiki secara khusus, yaitu urgensitas dan kebenaran mutlak. 
  • Kedua, berkaitan dengan alam kosmik, para penganut rasionalisme menerima adanya wujud spiritual atau rasio yang merupakan asal usul dari segala entitas. 
Kita akan mengkaji rasionalisme ini pada tokohnya yang paling terkenal diantaranya Rene Descartes.[1]

Filsafat oleh Lleibniz (1646-1716)

Filsafat Lleibniz (1646-1716)

Gotifried willheim von Leibniz lahir pada tahun 11646 dan meninggal pada tahun 1716 dan meninggal pada tahun 1718. ia filosofi jerman matamatikawan, menjadi atasan, pembantu pejabat tinggi Negara. Pusat metafisikanya adalah ide tentang substansi yang di kembangkan dalam konsep monad.

Metafisika leigniz sama memusatkanperhatian pada substansi. Bagi spinoz sama memusatkan perhatian pada substansi. Bagi Spinoza ,alam semesta ini mekanistis dan keseluruhnya bergantung pada sebab, sementara substansi pada leignizadalah tujuan. Penentuan prinsip filsafat (eiguiz ialah prinsip akan yang mencukupi, yang secara sederhana dapat di rumuskan sesuatu harus mempunyai masalah bahkan tuhan harus mempunyai masalah untuk setiap yang di ciptaan-nya. Kita lihat bahwa prinsip ini menuntun filsafat leigniz.

Filsafat oleh Spinoza ( 1632-1677 M)

Filsafat oleh Spinoza ( 1632-1677 M)

Spinoza dilahirkan pada tahun 1632 dan meninggal dunia pada tahun 1677 M. 
nama aslinya banich SPINOZA. 
Setelah ia mengucilkan dirinya dari agama yahudi, ia mengubah namanya menjadi benedictus de Spinoza ia hidup dipinggiran kota dan baik Spinoza maupun leibniz ternyata mengikuti pemikiran Descartes itu. 
Dua tokoh terakhir ini menjadi substansi sebagai tema pokok dalam metafisika mereka, dan mereka berdua juga mengikuti metode Descartes, tiga filosof ini, descartos, spinozo dan leigniz, biasanya dikelompokkan dalam satu mazhab. Yaitu rasionalisme.

Dalam gometri. Spinoza memulai dengan meletakkan defenisi- defenisi, cobalah perhatikan beberapa contoh defenisi ini yang digunakan dalam membuat kesimpulan-kesimpulan dalam metafisika defenisi ini diambil dari Solomon : 73) 

Filsafat menurut Descrates (1596-1650)

Filsafat menurut Rene Descrates (1596-1650)

Rene Descartes lahir pada tahun 1596 dan meninggal pada tahun 1650. bukunya di caurs deia methode ( 1537) dan meditations ( 1642) kedua buku ini saling melengkapisatu sama lain. Didalam kedua buku inilah ia menuangkan metodenya yang terkenal itu, metode ini juga sering disebut cogito Descartes, atau metode catigo saja.

Ia mengatahui bahwa tidak mudah meyakinkan tokooh-tokoh gereja. Bahwa dasar filsafat vharuslah rasio (akal) untuk meyakinkan orang bahwa dasar filsafat haruslah akal, ia menyusun orgumentasi yang sangat terkenal.

Untuk menemukan basis yang kuat bagi filsafat, Descartes meragukan (lebih dahulu segala sesuatu yang dapat diragukan. Didalam mimpi seolah olah seorang mengalami sesuatu yang sungguh-sungguh terjadi, persis seperti tidak mimpi (juga) begitu pula pada pengalaman halusinasi, ilusi dan kenyataan gaib. Tidak ada batas yang tegas antara mimpi dan jaga. Tatkala bermimpi, rasa-rasanya seperti bukan mimpi.

Benda-benda dalam mimpi, halusinasi, ilusi dan kejadian dengan roh halus itu, bila dilihat dari posisi kita juga, itu tidak ada. Akan tetapi benda-benda itu sunguh-sunguh ada bila dilihat dari posisi kita dalam mimpi. Hausinasi. Ilusi dan roh halus

Sumber Ilmu Pengetahuan

Sumber Ilmu Pengetahuan

Pengetahuan itu memiliki sumber (source) diantaranya adalah:

Intuisi

Ketika kita berbicara mengenai intuisi subuah maen stream yang terbangun dibenak kita adalah sebuah eksperimen, coba-coba, yang berawal dari sebuah pertanyaan dan keraguan maka lahirlah insting. Sebuah bahasa sederhana juga penulis temukan penjelasan mengenai apa itu intuisi?, Kamus Politik karangan B.N. Marbun mengatakan : daya atau kemampauan untuk mengetahui atau memahami sesuatu tampa ada dipelajari terlebih dahulu

Justified True Belief (JTB)

Justified True Belief (JTB)

ini adalah teori paling awal mengenai pengetahuan. “justified true belief” atau bisa diterjemahkan secara bebas kepercayaan yang benar dan terjustifikasi yang di promosikan oleh Plato.
Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata bahasa inggris yaitu knowledge. Dalam Encyclopedia of Philosiphy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan adalah kepercayaan yang benar (Knowledge is justified true belief) [1]
tetapiteori ini kemudian mendapat kritik dari Gettier pada tahun 1963. Pengertian yang diusung oleh plato masih dianggap bukanlah suatu pengetahuan, sebagaimana ditulis oleh Keith Lehrer bahwa syarat-syarat ini masih belum cukup, dan perlu diadakan penambahan kriteria karena penjelasan tersebut masih irasional. [2]

Bagaimana SAYA TAHU bahwa saya tahu?

Bagaimana SAYA TAHU bahwa saya tahu?


Epistemologi atau teori mengenai pengetahuan adalah cabang ilmu filsafat yang memelajari hakikat dan ruang lingkup pengetahuan, pengandaian dan dasar pengetahuan, dan sejauh mana klaim-klaim kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan (D.W Hamlyn: 1972, hlm. 9). Demikianlah, studi mengenai pengetahuan dalam cabang filsafat ini biasanya difokuskan pada, pertama, hakikat pengetahuan itu sendiri. Mempersoalkan hakikat pengetahuan berkisar pada pertanyaan-pertanyaan seperti “apa yang dimaksud dengan mengatakan bahwa seseorang mengetahui atau gagal mengetahui sesuatu?” Pertanyaan ini sendiri langsung menyentuh persoalan bagaimana memahami apa itu pengetahuan dan membedakan kondisi-kondisi yang memungkinkan seseorang mengetahui sesuatu dari keadaan di mana seseorang tidak memiliki pengetahuan.

Filsafat ilmu Pengetahuan

Filsafat ilmu Pengetahuan

Filsafat dan Ilmu adalah dua kata yang saling berkaitan baik secarasubstansial maupun historis. Kelahiran suatu ilmu tidak dapatdipisahkan dari peranan filsafat, sebaliknya perkembangan ilmumemperkuat keberadaan filsafat.

Ilmu atau Sains merupakan komponen terbesar yang diajarkandalam semua strata pendidikan. Walaupun telah bertahun-tahunmempelajari ilmu, pengetahuan ilmiah tidak digunakan sebagaiacuan dalam kehidupan sehari-hari.

Ilmu dianggap sebagai hafalan saja, bukan sebagai pengetahuanyang mendeskripsikan, menjelaskan, memprediksikan gejala alamuntuk kesejahteraan dan kenyamanan hidup. Kini ilmu telahtercerabut dari nilai luhur ilmu, yaitu untuk menyejahterakan umatmanusia. Bahkan tidak mustahil terjadi, ilmu dan teknologi menjadibencana bagi kehidupan manusia, seperti pemanasan global dandehumanisasi.

Senin, 27 April 2015

Etika Penelitian (riset)

Etika Penelitian (riset)

Proses pelaksanaan penelitian didasarkan pada kaidah-kaidah ilmiah (metode ilmiah) dan etika penelitian. Jurnal ini akan lebih fokus kepada etika penelitian karena banyaknya permasalahan yang muncul dalam bidang keilmuan bersumber dari etika itu sendiri. Konsep etika sebenarnya merupakan sebuah konsep yang relatif labil, pemakaiannya kerap dipertukarkan dalam artian yang sama dengan konsep moral. Etika dinyatakan sebagai kajian umum dan sistematik tentang apa yang seharusnya menjadi prinsip benar dan salah dari perilaku manusia, sedangkan moral adalah standar benar dan salah yang praktis, spesifik, disepakati bersama, dan dialihkan secara kultural (www.balitbang.depkominfo.go.id). Oleh karena itu, penulis akan mengupas lebih lanjut mengenai etika penelitian untuk memahami apa, bagaimana, dan sejauh apa etika itu memengaruhi penelitian.

Tips Membuat Skala Likert

Tips Membuat Skala Likert

Skala Likert dikembangkan oleh Rensis Likert (1932). Dikenal juga dengan nama skala sikap. Skala Likert merupakan skala yang paling banyak dipakai dalam inventori kepribadian karena bentuknya yang simpel dan mudah dalam penggunaannya serta tidak sulit dalam melakukan skoring. Namun demikian, diperlukan kaidah-kaidah tersendiri dalam membuat item pada skala likert.
Dibawah ini beberapa tips untuk membuat skala likert.
  1. Buat item dengan singkat, padat, dan simpel. Tidak lebih dari 20 kata dalam sebuah pernyataan.
  2. Hindari terjadinya makna ganda.
  3. Satu pernyataan hanya terdiri dari satu ide tunggal.
  4. Hindari pernyataan yang tidak mungkin dipilih oleh seorangpun atau sebaliknya.
  5. Hindari terjadinya double negative dalam satu pernyataan.
  6. Hindari penggunaan kata yang tidak dipahami oleh responden yang dituju.

Skala Pengukuran Statistik

Skala Pengukuran Statistik

Ada 4 macam skala pengukuran yaitu: skala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio.

Skala nominal 

Adalah skala yang semata-mata hanya untuk memberikan indeks, atau nama saja dan tidak mempunyai makna yang lain. Contoh:

Data
Kode (a)
Kode (b)
Yuni
1
4
Desi
2
2
Ika
3
3
Astuti
4
1

Keterangan: Kode 1 sampai dengan 4 (a) semata-mata hanyalah untuk memberi tanda saja, dan tidak dapat dipergunakan sebagai perbandingan antara satu data dengan data yang lain. Kode tersebut dapat saling ditukarkan sesuai dengan keinginan peneliti (menjadi alternatif b) tanpa mempengaruhi apa pun.

Contoh Topik Penelitian Eksperimen

Contoh Topik Penelitian Eksperimen

berikut ini beberapa topik penelitian yang bisa digunakan dengan metode eksperimen, diantaranya:


Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Manipulatif Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Materi Pokok Kubus Siswa Kelas VIIIB SMPN 1 Pattallassang Kabupaten Gowa

Kelebihan dan Kelemahan Metode Pengumpulan Data

Kelebihan dan Kelemahan Metode Pengumpulan Data

metode pengumpulan data ada beberapa macam, diantaranya: dengan cara Observasi, Wawancara dan Kuesioner. adapun kelebihan dan kekurangannya

Metode Pengumpulan data dengan tehnik Observasi

kelelebihan dari observasi adalah sebagai berikut:
  1. Merupakan alat yang langsung untuk meneyelidiki bermacam-macam gejala. banyak aspek tingkah laku manusia dapat diselidiki melalui jalan observasi langsung.
  2. Untuk subyek yang diselidiki observasi lebih sedikit tentunya bagi orang yang selalu sibuk, mungkin tidak keberatan untuk di amati, tapi mungkin keberatan untuk mengisi kuesioner-kuesioner.
  3. Memungkinkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya suatu gejala.
  4. Tidak tergantung pada self-report
  5. Banyak kejadian penting yang tidak dapat diperoleh dengan pengamatan langsung.

Contoh rumusan masalah deskriptif komparatif dan asosiatif

Contoh rumusan masalah deskriptif komparatif dan asosiatif

3 jenis perumusan masalah penelitian
Dalam perumusan masalah perlu memperhatikan bentuk-bentuk masalah. Sugiyono (2000) menyebutkan ada tiga bentuk masalah yaitu masalah deskriptif, komparatif, dan masalah asosiatif.

Rumusan Masalah deskriptif

Masalah deskriptif yaitu masalah yang berkenaan dengan pernyataan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Jadi dalam peneltian ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang lain, dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain. Penelitian semacam ini selanjutnya dinamakan penelitian deskriptif.

Contoh rumusan masalah deskriptif:

  • Bagaimanakah sikap masyarakat terhadap perguruan tinggi negeri berbadan hukum?
  • Seberapa tinggi efektivitas kebijakan mobil berpenumpang tiga?
  • Seberapa tinggi tinggi tingkat kepuasan konsumen dan apresiasi masyarakat terhadap pelayanan pemerintah daerah di bidang kesehatan?

Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif

Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif

Dalam melakukan sebuah penelitian kita mengenal 2 metode penelitian yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif. 
Sebenarnya apa sih perbedaan antara penelitian metode kualitatif dengan penelitian kuantitatif?
Kedua metode penelitian ini digunakan sebagai tolak ukur untuk memperhitungkan suatu objek dan menghasilkan data yang akurat.

Penelitian dilakukan oleh orang-orang yang sedang mengamati atau meneliti sebuah peristiwa untuk mendapatkan informasi. Metode penelitian ini berfungsi sebagai pengamat, proses, cara, serta prosedur untuk mendapatkan sebuah karya ilmiah yang bermanfaat. Penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif ini bersifat ilmiah.