Senin, 27 April 2015

Etika Penelitian (riset)

Etika Penelitian (riset)

Proses pelaksanaan penelitian didasarkan pada kaidah-kaidah ilmiah (metode ilmiah) dan etika penelitian. Jurnal ini akan lebih fokus kepada etika penelitian karena banyaknya permasalahan yang muncul dalam bidang keilmuan bersumber dari etika itu sendiri. Konsep etika sebenarnya merupakan sebuah konsep yang relatif labil, pemakaiannya kerap dipertukarkan dalam artian yang sama dengan konsep moral. Etika dinyatakan sebagai kajian umum dan sistematik tentang apa yang seharusnya menjadi prinsip benar dan salah dari perilaku manusia, sedangkan moral adalah standar benar dan salah yang praktis, spesifik, disepakati bersama, dan dialihkan secara kultural (www.balitbang.depkominfo.go.id). Oleh karena itu, penulis akan mengupas lebih lanjut mengenai etika penelitian untuk memahami apa, bagaimana, dan sejauh apa etika itu memengaruhi penelitian.

Tips Membuat Skala Likert

Tips Membuat Skala Likert

Skala Likert dikembangkan oleh Rensis Likert (1932). Dikenal juga dengan nama skala sikap. Skala Likert merupakan skala yang paling banyak dipakai dalam inventori kepribadian karena bentuknya yang simpel dan mudah dalam penggunaannya serta tidak sulit dalam melakukan skoring. Namun demikian, diperlukan kaidah-kaidah tersendiri dalam membuat item pada skala likert.
Dibawah ini beberapa tips untuk membuat skala likert.
  1. Buat item dengan singkat, padat, dan simpel. Tidak lebih dari 20 kata dalam sebuah pernyataan.
  2. Hindari terjadinya makna ganda.
  3. Satu pernyataan hanya terdiri dari satu ide tunggal.
  4. Hindari pernyataan yang tidak mungkin dipilih oleh seorangpun atau sebaliknya.
  5. Hindari terjadinya double negative dalam satu pernyataan.
  6. Hindari penggunaan kata yang tidak dipahami oleh responden yang dituju.

Skala Pengukuran Statistik

Skala Pengukuran Statistik

Ada 4 macam skala pengukuran yaitu: skala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio.

Skala nominal 

Adalah skala yang semata-mata hanya untuk memberikan indeks, atau nama saja dan tidak mempunyai makna yang lain. Contoh:

Data
Kode (a)
Kode (b)
Yuni
1
4
Desi
2
2
Ika
3
3
Astuti
4
1

Keterangan: Kode 1 sampai dengan 4 (a) semata-mata hanyalah untuk memberi tanda saja, dan tidak dapat dipergunakan sebagai perbandingan antara satu data dengan data yang lain. Kode tersebut dapat saling ditukarkan sesuai dengan keinginan peneliti (menjadi alternatif b) tanpa mempengaruhi apa pun.

Contoh Topik Penelitian Eksperimen

Contoh Topik Penelitian Eksperimen

berikut ini beberapa topik penelitian yang bisa digunakan dengan metode eksperimen, diantaranya:


Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Manipulatif Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Materi Pokok Kubus Siswa Kelas VIIIB SMPN 1 Pattallassang Kabupaten Gowa

Kelebihan dan Kelemahan Metode Pengumpulan Data

Kelebihan dan Kelemahan Metode Pengumpulan Data

metode pengumpulan data ada beberapa macam, diantaranya: dengan cara Observasi, Wawancara dan Kuesioner. adapun kelebihan dan kekurangannya

Metode Pengumpulan data dengan tehnik Observasi

kelelebihan dari observasi adalah sebagai berikut:
  1. Merupakan alat yang langsung untuk meneyelidiki bermacam-macam gejala. banyak aspek tingkah laku manusia dapat diselidiki melalui jalan observasi langsung.
  2. Untuk subyek yang diselidiki observasi lebih sedikit tentunya bagi orang yang selalu sibuk, mungkin tidak keberatan untuk di amati, tapi mungkin keberatan untuk mengisi kuesioner-kuesioner.
  3. Memungkinkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya suatu gejala.
  4. Tidak tergantung pada self-report
  5. Banyak kejadian penting yang tidak dapat diperoleh dengan pengamatan langsung.

Contoh rumusan masalah deskriptif komparatif dan asosiatif

Contoh rumusan masalah deskriptif komparatif dan asosiatif

3 jenis perumusan masalah penelitian
Dalam perumusan masalah perlu memperhatikan bentuk-bentuk masalah. Sugiyono (2000) menyebutkan ada tiga bentuk masalah yaitu masalah deskriptif, komparatif, dan masalah asosiatif.

Rumusan Masalah deskriptif

Masalah deskriptif yaitu masalah yang berkenaan dengan pernyataan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Jadi dalam peneltian ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang lain, dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain. Penelitian semacam ini selanjutnya dinamakan penelitian deskriptif.

Contoh rumusan masalah deskriptif:

  • Bagaimanakah sikap masyarakat terhadap perguruan tinggi negeri berbadan hukum?
  • Seberapa tinggi efektivitas kebijakan mobil berpenumpang tiga?
  • Seberapa tinggi tinggi tingkat kepuasan konsumen dan apresiasi masyarakat terhadap pelayanan pemerintah daerah di bidang kesehatan?

Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif

Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif

Dalam melakukan sebuah penelitian kita mengenal 2 metode penelitian yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif. 
Sebenarnya apa sih perbedaan antara penelitian metode kualitatif dengan penelitian kuantitatif?
Kedua metode penelitian ini digunakan sebagai tolak ukur untuk memperhitungkan suatu objek dan menghasilkan data yang akurat.

Penelitian dilakukan oleh orang-orang yang sedang mengamati atau meneliti sebuah peristiwa untuk mendapatkan informasi. Metode penelitian ini berfungsi sebagai pengamat, proses, cara, serta prosedur untuk mendapatkan sebuah karya ilmiah yang bermanfaat. Penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif ini bersifat ilmiah.