Senin, 29 Juni 2015

Akuntansi Belanja Modal dan Aset Tetap - SAP Berbasis Akrual

Akuntansi Belanja Modal dan Aset Tetap - SAP Berbasis Akrual

Belanja Modal

adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Kriteria belanja modal:
  • pengeluaran tersebut mengakibatkan adanya perolehan aset tetap atau aset lainnya yang dengan demikian menambah aset pemerintah;
  • pengeluaran tersebut melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap atau aset lainnya yang telah ditetapkan oleh pemerintah;
  • perolehan aset tetap tersebut diniatkan bukan untuk dijual.
Prinsip Pengakuan dan Pengukuran
  1. Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas umum Daerah.
  2. Pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanjanya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran yang disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan.
  3. Koreksi atas penerimaan kembali belanja yang terjadi pada periode dicatat sebagai pengurang belanja. Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi belanja dicatat sebagai pendapatan lain-lain.
Pencatatan Belanja Modal
Jurnal atas belanja tunai dibuat pencatatanya digunakan single entry di buku anggaran yang nantinya akan menghasilkan Laporan Realisasi Anggaran (LRA).
Contoh pencatatan belanja modal pembelian Aset Tetap secara tunai di buku Jurnal sebagai berikut:
Yang perlu diingat adalah bahwa jika transaksi yang terjadi secara kredit (tidak tunai), maka TIDAK dicatat jurnal realisasi anggaran, melainkan hanya pencatatan di buku jurnal finansial atas aset tetap yang diperoleh.

Penyajian
Belanja Modal dilaporkan dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA).

Aset Tetap 

adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

Klasifikasi Aset Tetap
  • Tanah
  • Peralatan dan Mesin
  • Gedung dan Bangunan
  • Jalan, Irigasi, dan Jaringan
  • Aset Tetap Lainnya
  • Konstruksi dalam Pengerjaan
Prinsip Pengakuan dan Pengukuran
  • Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
  • Sejalan dengan penerapan basis akrual, aset dalam bentuk piutang atau beban dibayar di muka diakui ketika hak klaim untuk mendapatkan arus kas masuk atau manfaat ekonomi lainnya dari entitas lain telah atau tetap masih terpenuhi, dan nilai klaim tersebut dapat diukur atau diestimasi.
  • Aset tidak diakui jika pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin diperoleh pemerintah setelah periode akuntansi berjalan.
  • Aset tetap dicatat sebesar Biaya Perolehan
  • Aset Tetap dicatat sebesar nilai wajar apabila biaya perolehan tidak memungkinkan digunakan
  • Biaya perolehan atas pembelian Aset meliputi:
  1. Harga beli aset tetap
  2. Semua biaya yang dikeluarkan sampai Aset Tetap siap digunakan, termasuk: biaya perjalanan dinas, ongkos angkut, biaya uji coba, biaya konsultan, dll
  • Pengeluaran belanja untuk aset tetap setelah perolehan dapat dibedakan menjadi dua:
  1. belanja untuk pemeliharaan yaitu belanja untuk mempertahankan kondisi aset tetap tersebut sesuai dengan kondisi awal.
  2. belanja untuk peningkatan yaitu belanja yang memberi manfaat ekonomik di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, masa manfaat, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja. Belanja ini harus dikapitalisasi dan manambah nilai aset.

Penyusutan
  1. Penyusutan adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset.
  2. Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset tetap dapat disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut.
  3. Metode Penyusutan yang dapat dipilih dan digunakan: garis lurus, saldo menurun berganda, unit produksi.

Pencatatan Aset Tetap
Pencatatan aset tetap dilakukan di buku jurnal finansial bersamaan dengan pencatatan belanja modal di buku anggaran jika belanja modal ini dilakukan secara tunai.
Contoh pencatatan pembelian mobil Ambulan secara tunai di buku jurnal finansial:

Contoh pencatatan jurnal anggaran atas belanja modal pembelian mobil Ambulan secara tunai di buku jurnal:

Selanjutnya jika Aset Tetap tersebut telah digunakan, maka di setiap akhir tahun harus dibuat jurnal penyusutan aset tetap di buku jurnal finansial.
Contoh pencatatan penyusutan di buku jurnal finansial setiap akhir tahun:

Penyajian
Penyajian aset tetap dalam lembar muka neraca sebagai berikut:

sumber: Modul Akuntansi Keuangan Pemda 2014 (KKD)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar