Minggu, 22 Maret 2015

Pemahaman Struktur Pengendalian Intern

Pemahaman Struktur Pengendalian Intern


Pengendalian Intern

Rencana organisasi dan semua metode, prosedure serta kebijaksanaan, yang terkoordinasi dalam suatu unit usaha, dengan tujuan :

  1. Mengamankan kekayaan / harta perusahaan.
  2. Agar data akuntansi dapat dipercaya.
  3. Mendorong adanya efisiensi.
  4. Mendorong ditaatinya kebijaksanaan pimpinan (menekan kemungkinan terjadinya penyelewengan /kecurangan).


Pengendalian Administrasi

Berhubungan dengan pembuatan keputusan yang membawa kepada tindakan pimpinan perusahaan untuk menyetujui atau memberi wewenang atas terjadinya transaksi. Merupakan titik tolak untuk menciptakan pengendalian akuntansi atas transaksi.
Pengendalian Akuntansi, berhubungan dengan pengamanan harta kekayaan perusahaan dan dapat dipercayainya catatan keuangan untuk meyakinkan bahwa :

  • Transaksi telah dilaksanakan sesuai dengan persetujuan atau wewenang pimpinan
  • Memungkinkan dibuatnya laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi atau kriteria lain.
  • Jumlah yang tercantum dalam catatan perusahaan sesuai dengan kenyataannya.


Tujuan Pengendalian Intern

Dalam kaitannya memenuhi standar kedua dari standar pekerjaan lapangan, maka tujuan pengendalian intern bagi auditor hanya dibatasi pada keandalan laporan keuangan (tujuan pengendalian akuntansi). Oleh karena itu, auditor berkewajiban memahami struktur pengendalian intern auditan untuk memberikan keyakinan memadai bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Penanggung Jawab Struktur Pengendalian Intern


  1. Manajemen ( management)
  2. Dewan Komisaris dan Komite Audit (Board of Directors and Audit Committee)
  3. Auditor Intern (Internal Auditors)
  4. Personel Lain Entitas (Other Entity Personnel)
  5. Auditor Independen (Independent Auditor)
  6. Pihak Luar Lain (Other External Parties)


Unsur Struktur Pengendalian

Terdapat lima unsur struktur pengendalian intern yaitu :

  1. Control Environment (Lingkungan Pengendalian)
  2. Risk Assessment (Penaksiran Resiko)
  3. Information and Communication (Informasi dan Komunikasi)
  4. Control Activities (Aktivitas Pengendalian)
  5. Monitoring (Pemantauan)


Control Environment (Lingkungan Pengendalian)

Control environment merupakan landasan untuk semua unsur pengendalian intern yang membentuk disiplin dan struktur. Berbagai faktor yang membentuk lingkungan pengendalian suatu entitas antara lain :

  1. Nilai Integritas dan Etika (Integrity and Ethical Values)
  2. Komitmen terhadap kompetensi (Commitment to Competence)
  3. Dewan Komisaris dan Komite Audit (Board of Directors and Audit Committee)
  4. Filosofi dan gaya operasi manajemen (Management’s philophy and operating style)
  5. Struktur Organisasi (Organizational Structure)
  6. Pembagian Wewenang dan Tanggung Jawab (Assignment of Authority and Responsibility
  7. Kebijakan dan Praktek Sumber Daya Manusia (Human Resource Policies and Practices)


Risk Assesment (Penaksiran Resiko)

Penaksiran resiko manajemen untuk tujuan pelaporan keuangan adalah penaksiran resiko yang terkandung dalam asersi tertentu dalam laporan keuangan dan desain dan implementasi aktivitas pengendalian yang ditujukan untuk mengurangi resiko tersebut pada tingkat minimum, dengan mempertimbangkan biaya dan manfaat. Penaksiran resiko manajemen harus mencakup pertimbangan khusus terhadap resiko yang dapat timbul dari perubahan keadaan.

Information And Communication (Informasi dan Komunikasi)

Sistem akuntansi diciptakan untuk mengidentifikasi, merakit, menggolongkan, menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi suatu entitas, serta menyelenggarakan pertanggungjawaban kekayaan dan utang entitas tersebut. Oleh karena itu, sistem akuntansi yang efektif dapat memberikan keyakinan memadai bahwa transaksi yang didapat atau terjadi adalah :

  1. Sah
  2. Telah di otorisasi
  3. Telah di catat
  4. Telah di nilai secara wajar
  5. Telah di golongkan secara wajar
  6. Telah di catat dalam periode yang seharusnya
  7. Telah di masukkan ke dalam buku pembantu dan
  8. Telah di ringkas dengan benar


Control Activities (Aktivitas Pengendalian)

Aktivitas pengendalian yang relevan dengan audit atas laporan keuangan dapat digolongkan ke dalam berbagai kelompok. Salah satu cara penggolongan adalah sebagai berikut :

  1. Pengendalian pengolahan informasi: Pengendalian umum, Pengendalian aplikasi. Otorisasi memadai. Perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan memadai Pengecekan secara independen.
  2. Pemisahan fungsi yang memadai.
  3. Pengendalian fisik atas kekayaan dan catatan.
  4. Review atas kinerja.


Monitoring (Pemantauan)

Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja struktur pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan dilaksanakan oleh personel yang semestinya melakukan pekerjaan tersebut, baik pada tahap desain maupun pengoperasian pengendalian, pada waktu yang tepat, untuk menentukan apakah struktur pengendalian intern beroperasi sebagaimana yang diharapkan, dan untuk menentukan apakah struktur pengendalian intern tersebut telah memerlukan perubahan karena terjadinya perubahan keadaan.

Pemahaman Atas Struktur Pengendalian Intern

Penghimpunan pemahaman meliputi rancangan kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan elemen struktur pengendalian, dan apakah kebijakan dan prosedur tersebut telah dilaksanakan dalam operasional atau praktiknya. Dengan pemahaman struktur pengendalian intern auditor dapat menilai auditabilitas atau dapat tidaknya laporan keuangan di audit; mengidentifikasi jenis kekeliruan dan ketidak-beresan potensial yang mungkin berpengaruh pada laporan keuangan. Auditor juga dapat merancang pengujian yang efektif terhadap saldo akun.

Pemahaman Atas Struktur Pengendalian Intern

Tingkat pemahaman elemen struktur pengendalian intern tergantung judgement auditor yang dipengaruhi oleh :

  1. Pengetahuan terhadap klien dari audit yang dilakukan pada tahun sebelumnya.
  2. Resiko bawaan dan materialitas yang telah ditentukan.
  3. Pemahaman terhadap industri klien.
  4. Kompleksitas dan tingkat kemajuan teknologi dan operasi dan sistem akuntansi klien.


Pemahaman Atas Struktur Pengendalian

Pemahaman terhadap struktur pengendalian intern meliputi antara lain :

  1. Pemahaman Lingkungan Pengendalian.
  2. Pemahaman Sistem Akuntansi.
  3. Pemahaman Prosedur Pengendalian.


Prosedur Untuk Menghimpun Pemahaman
Ada 5 prosedur yang dapat digunakan dalam memperoleh pemahaman yaitu :
1. Menelaah pengalaman sebelumnya dengan klien.
2. Mengajukan pertanyaan kepada manajemen, pengawas, dan staf personel.
3. Menginspeksi dokumen dan catatan.
4. Mengamati kegiatan dan operasi entitas.
5. Mempelajari buku manual prosedur dan kebijakan pengendalian klien.

Pengujian Pengendalian
Untuk menguji kepatuhan terhadap pengendalian intern, auditor melakukan dua macam pengujian :
Pengujian adanya kepatuhan terhadap struktur pengendalian intern
Pengujian tingkat kepatuhan terhadap struktur pengendalian intern.
Pengujian Adanya Kepatuhan
Untuk menentukan apakah informasi mengenai struktur pengendalian yang dikumpulkan oleh auditor benar - benar ada, auditor melakukan dua macam pengujian:
1. Pengujian transaksi dengan cara mengikuti pelaksanaan transaksi tertentu.
2. Pengujian transaksi tertentu yang telah terjadi dan yang telah dicatat.
Pengujian Transaksi Dengan Cara Mengikuti Pelaksanaan Transaksi Tertentu.
• Pengamatan (mungkin bersifat mendadak) terhadap penerimaan cek dan surat pemberitahuan dari debitur yang dilakukan oleh fungsi penerima surat. Auditor mengamati pembuatan daftar surat pemberitahuan oleh fungsi penerima surat dan pengiriman cek ke fungsi penerima kas serta pengiriman surat pemberitahuan dan daftar surat pemberitahuan ke fungsi pencatat piutang.
• Pengamatan terhadap pembuatan bukti setor bank. Auditor mengamati endorsement atas setiap cek oleh pejabat yang berwenang, memastikan bahwa jumlah cek yang diterima disetor segera ke bank dengan melakukan rekonsiliasi bukti setor bank dengan daftar surat pemberitahuan yang dibuat oleh fungsi penerima surat.
• Pengamatan penyetoran cek ke bank. Dalam hal tertentu auditor tidak melakukan pengamatan penyetoran cek ke bank, namun menempuh konfirmasi ke bank untuk memastikan bahwa jumlah kas yang diterima dari piutang disetor seluruhnya ke bank dengan segera.
• Pemeriksaan atas pencatatan penerimaan kas dari debitur tersebut ke dalam kartu piutang debitur yang bersangkutan dan ke dalam jurnal penerimaan kas.
Pengujian Transaksi Tertentu Yang Telah Terjadi Dan Yang Telah Dicatat
Dalam hal ini auditor harus memilih transaksi tertentu kemudian mengikuti pelaksanaannya ( reperforming ) sejak awal sampai selesai, melalui dokumen - dokumen yang dibuat dalam transaksi tersebut dan pencatatannya dalam catatatn akuntansi.

Pengujian Tingkat Kepatuhan
Dalam pengujian tingkat kepatuhan klien terhadap pengendalian intern pembelian, auditor dapat menempuh prosedur audit berikut ini :
• Mengambil sampel bukti kas masuk dan memeriksa kelengkapan dokumen pendukungnya (surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok) serta tanda tangan pejabat yang berwenang baik dalam bukti kas keluar maupun dokumen pendukungnya. Tujuan pengujian ini adalah untuk mendapatkan kepastian transaksi pembelian telah diotorisasi oleh pejabat - pejabat yang berwenang.
• Melaksanakan pengujian bertujuan ganda (dual - purpose test), yang merupakan kombinasi antara pengujian yang tujuannya untuk menilai efektivitas pengendalian intern (pengujian pengendalian) dan pengujian yang tujuannya menilai kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan ( pengujian substantif ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar